Bandung - Seks pranikah yang dilakukan oleh remaja kini seolah menjadi hal biasa. Alasan mengapa remaja terjerumus dalam seks bebas pun beragam dan harus diwaspadai. Salah satu fenomena yang harus menjadi perhatian adalah panci alias pemerkosaan atas nama cinta. Waduh!

Fenomena panci ini terjadi saat remaja melakukan hubungan seksual atas paksaan pacar dengan alasan cinta. Perilaku ini bisa bermula dari sekedar berpegangan tangan atau membelai rambut kekasihnya.

"Perilaku seks itu bukan hanya penetrasi saja. Pelaku biasanya melakukan seks karena candu. Misalnya bermula dari membelai rambut pacarnya. Itu akan menimbulkan sensasi, hingga kemudian mencari sensasi lainnya," ujar Dian Mardiana, Direktur PKBI Jabar dalam acara diskusi Layanan Kesehatan Remaja di Ngopi Doeloe, Jalan Burangrang, Selasa (27/11/2012).

Ia menyebutkan, pada survei yang dilakukan pada 2008 lalu pada 190 remaja di Kota Bandung, sebanyak 26 persen di antaranya menyatakan alasan melakukan seks pra nikah untuk menyalurkan dorongan seks.

"Seperti kita tahu, usia remaja ini secara hormonal sudah mulai tumbuh sehingga ada dorongan seks. Ada rasa ingin tahu yang tinggi," katanya.

Sementara sisanya 17 persen alasan menyalurkan cinta, 17 persen untuk kesenangan, 13 persen dipaksa pacar (panci-red), 10 persen agar dianggap modern, 8 persen menguji kemampuan atau uji keperawanan/keperjakaan, 5 persen mendapat imbalan dan 3 persen untuk mengatasi stres.

"Akibat dipaksa pacar atau panci ini perlu diwaspadai karena seolah-olah karena cinta, padahal itu adalah bentuk pemerkosaan," tuturnya.
(tya/ern)

sumber : Sembuuur